Tahun Depan, Bebas Pilih Nama Domain Internet

Seiring makin banyaknya pengguna Internet di seluruh dunia, pengaturan nama domain akan diperlonggar. Mulai tahun mungkin muncul ratusan atau bahkan ribuan nama domain baru selain .com, .net, .org, dan nama-nama domain yang sudah ada saat ini.

Sebab, organisasi yang mengelola domain Internet dunia, The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) telah menyetujui penamaan baru yang lebih longgar. ICANN memutuskan untuk memberi kebebasan menggunakan kombinasi dari 64 karakter sebagai nama domain. Selain itu, ICANN juga memutuskan untuk membebaskan penggunaan karakter non-Latin, seperti huruf Mandarin, Rusia, atau Israel.

Panduan baru tersebut memungkinkan pemilihan domain baru lebih fleksibel dan mudah. Misalnya, bisa menggunakan .nyc untuk New York atau bahkan .berlin untuk Kota Berlin. Mungkin juga .bank untuk nama bank. Bahkan memungkinkan untuk menggunakan nama domain yang sangat pribadi seperti intel.inside kalau berminat.

Namun, nama-nama domain baru akan dirilis mulai tahun depan. ICANN masih harus menentukan biaya registrasi masing-masing nama domain. Targetnya memperoleh 100.000 dollar AS untuk setiap domain baru sehingga dapat menutup biaya operasional tahunannya yang mencapai 20 juta dollar AS. Implementasi baru dapat dilakukan setelah dewan anggota ICANN menyetujuinya pada awal 2009. Domain-domain baru diprediksi akan keluar mulai pertengahan 2009.

Keputusan tersebut diambil The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), organisasi yang mengelola seluruh nama domain Internet pada pertemuannya di Paris, Prancis, yang berakhir Kamis (26/6) lalu.

Kompas

Berebut Domain Names

Iseng-iseng kemarin whois subuah nama di Network Solutions, habis ngecek nama “double-nine.com” terus dijawab available. saya tidak mau register domain di NS terus setalah 5 menit berlalu saya coba ke register yang lain Godaddy, upps saya kaget domain yang saya cek tadi sudah di register sama Network Solutions

Hati-hati cek nama domain yang anda ingin register-kan kalau udah avaiblable langusng tancap, register langsung daripada diserbu ma registrant. Dan anda harus beli mahal dari registrant yang hold domain tersebut.

TightVNC Software Remote Desktop

TightVNC is a free remote control software package derived from the popular VNC software. With TightVNC, you can see the desktop of a remote machine and control it with your local mouse and keyboard, just like you would do it sitting in the front of that computer. TightVNC is:

  • free, GPL-licensed, with full source code available;
  • useful in remote administration, remote customer support, education, and for many other purposes;
  • cross-platform, available for Windows and Unix, compatible with other VNC software.

If you would like to learn more about TightVNC, consider reading this short introduction. Also, check the documentation pages where you will find answers to many important questions.

Domain .id atau Domain .com, Apa Bedanya?

Munculnya masalah pengelolaan domain .id yang hingga kini belum tuntas, membuat banyak orang yang berpikir ulang untuk menggunakan domain “buatan Indonesia”. Bahkan Donny BU, Koordinator ITC Watch, dalam sebuah tulisannya menyarankan pembaca untuk beralih ke domain .com saja. Sebenarnya, apa saja perbedaan antara domain .id dengan domain .com?

Sebelumnya, bagi Anda yang belum paham mengenai seluk beluk domain, silahkan baca dulu artikel Dengan Apa Website Dibangun? *). Pada artikel tersebut, diketahui bahwa Generic Top-Level Domains (gTLDs) terbagi atas dua jenis, yakni:

1. Domain yang berlaku internasinal. Contohnya adalah .com (www.yahoo.com), .org (www.forumlingkarpena.org), .net (www.telkom.net), .tv (www.rcti.tv), dan masih banyak lagi. Yang ditulis di dalam kurung adalah contoh nama domainnya.
2. Domain yang berlaku hanya di wilayah teritorial atau negara tertentu, biasa juga disebut domain lokal.

Di Indonesia, domain lokal ini terkenal dengan istilah domain .id, karena semuanya berakhiran dengan karakter “.id”. Domain .id inilah yang sedang menjadi masalah (lihat artikel Domain .id Terkatung-katung dan Seleksi registrar domain Internet dimulai).

Apa Bedanya?
Ketika hendak membeli sebuah nama domain, Anda mungkin bingung. “Saya harus membeli domain yang mana? Domain internasional atau domain Indonesia?” Kebingungan ini tentu bisa berakhir jika Anda telah mengetahui apa saja perbedaan di antara keduanya.

1. Pengelolaan
Domain internasional (selanjutnya disebut domain .com saja) dikelola oleh sebuah lembaga internasional yang bernama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Sedangkan domain .id saat ini berada di bawah pengelolaan Departemen Komunikasi dan Informasi. Dalam waktu dekat, diharapkan telah terbentuk sebuah lembaga independen yang bertugas untuk mengelola domain .id ini. Sebelumnya, domain .id dikelola oleh IDNIC (Indonesia Network Information Center).

2. Hak pemilikan
Karena bersifat internasional, seluruh warga dunia boleh memiliki domain .com. Sedangkan domain .id hanya boleh dimiliki oleh warga negara Indonesia. Selain itu, domain .id tertentu hanya boleh dimiliki oleh pihak tertentu pula. Misalnya, domain co.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan, domain net.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan ISP, domain go.id hanya boleh dimiliki oleh lembaga pemerintahan. Demikian seterusnya.

3. Cara pemilikan
Ada begitu banyak perusahaan/lembaga di seluruh dunia yang berfungsi sebagai perantara penjualan nama domain .com. Karena itu, Anda bisa membeli domain ini di negara mana saja. Jika misalnya Anda membelinya di Amerika Serikat, maka Anda bisa melakukan transaksi pembelian lewat internet, dan pembayarannya melalui kartu kredit. Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak perusahaan yang melayani penjualan domain .com tersebut. ISP Anda tercinta ini, CBN, juga termasuk di dalamnya. Anda bisa menghubungi email [email protected] untuk informasi selengkapnya.

4. Persyaratan pembelian
Untuk domain .com, tak ada syarat khusus untuk membelinya. Aturan yang berlaku di sini adalah “siapa cepat dia dapat”. Anda tinggal memesan nama domain yang dikehendaki, lalu membayar biayanya. Sangat mudah dan cepat. Sama seperti ketika Anda membeli kartu perdana untuk telepon selular. Sementara untuk domain .id, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Misalnya untuk domain co.id, si pembeli harus melampirkan nomor SIUP atau NPWP perusahaan (untuk membuktikan bahwa si pendaftar benar-benar wakil dari perusahaan yang membeli domain tersebut). Persyaratan paling minimal untuk membeli domain .id adalah fotokopi KTP.

Kelebihan dan Kekurangan

Masing-masing nama domain tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Domain internasional dengan akhiran .com misalnya , merupakan domain yang paling populer di dunia. Karena itu, peminatnya sangat banyak. Akibatnya, situs yang menggunakan domain .com punya potensi yang besar untuk memiliki jumlah pengunjung yang lebih banyak dibanding situs dengan domain lainnya (memang, faktor penyebab banyak tidaknya pengunjung situs bukan hanya nama domain, tapi faktor ini pun sebenarnya cukup berperan).

Para pemakai internet umumnya suka mengasosiasikan alamat situs dengan www……com. Dalam mengetik alamat situs tertentu, yang pertama kali mereka ingat adalah domain .com. Sebagai contoh, ketika mereka hendak mengakses situs Telkom, yang mereka ingat adalah www.telkom.com. Padahal, alamat situs telkom yang benar adalah www.telkom.net. Dengan demikian, pemakaian domain dengan akhiran .com akan mengurangi resiko salah ketik yang dilakukan oleh pengunjung.

Jika Anda mengelola situs seperti portal komunitas yang memerlukan trafik kunjungan yang tinggi, tentu situs dengan domain .com akan lebih efektif, karena ini akan mempermudah para netter dalam mengingat nama situs Anda.

Namun seperti halnya domain internasional lainnya, domain berakhiran .com bisa menjadi masalah tersendiri bagi Anda jika dibeli di luar negeri. Sebab, mau tidak mau Anda harus membayar dengan kartu kredit. Padahal, tidak semua orang berani bertransaksi online dengan kartu kredit. Karena itu, untuk domain .com, sebaiknya dibeli di Indonesia saja.

Kebebasan dalam kepemilikan nama domian internasional, menyebabkan setiap orang bisa “meniru” nama domain yang sudah ada, untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya, karena domain detik.com sudah terkenal, bisa saja orang lain memesan domain detik.net, detik.org, de-tik.com, dan seterusnya. Biasanya, orang yang berbuat seperti ini punya harapan, semoga banyak orang yang nyasar; Ingin mengakses detik.com, tapi salah ketik sehingga masuk ke de-tik.com, dan seterusnya. Anda masih ingat kasus situs plesetan klikbca.com, bukan? Nah, ini adalah salah satu contoh yang nyata. Banyak pelanggan BCA yang akhirnya salah masuk, bukan ke situs klikbca.com, melainkan ke kilkbca.com, dan beberapa nama situs plesetan lainnya.

* * *

Domain .id, di sisi lain, punya kekurangan berupa proses kepemilikan yang cenderung birokratis. Selain itu, alamat situsnya tidak terlalu populer, jadi kemungkinan akan menyulitkan orang dalam menghafalnya.

Namun keunggulannya, domain .id tidak mudah ditiru, karena syarat kepemilikannya yang tidak mudah tersebut. Domain ini pun terasa lebih “bergengsi” dan unik, karena ada nuansa “cinta tanah air”. Dan karena dikelola di Indonesia, maka kita akan lebih mudah menyelesaikannya karena dapat menghubungi langsung pihak pengelola domain tersebut.

Nah, sekarang tinggal keputusan Anda, akan memilih domain yang mana. (jonru)

Keterangan:
(*)Sebenarnya artikel ini sudah daluwarsa, karena aturan mengenai domain lokal Indonesia yang tertulis di sana sudah berubah. Tapi secara umum, artikel ini masih bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai jenis-jenis domain, perbedaan domain internasional dengan domain lokal, dan seterusnya.

Sumber: CBN