Script Gratis untuk Situs Anda

Salah satu hal yang menyenangkan dalam membangun situs, Anda tak perlu membuat sendiri setiap fasilitas yang tersedia. Anda cukup membangun script dasar yang berfungsi untuk meng-update konten. Selebihnya untuk fasilitas-fasilitas tambahan seperti polling, buku tamu, email form, tagboard, dan sebagainya, Anda bisa memanfaatkan layanan gratis yang banyak tersedia di internet.

Memang, lebih afdol jika semua fasilitas tambahan ini dibuat sendiri oleh si webmaster situs. Tapi kita tahu, tidak semua pembuat situs menguasai bahasa programming seperti ASP atau PHP. Banyak di antara mereka yang hanya menguasai sedikit bahasa HTML, bahkan tidak mengerti HTML sama sekali. Karena itu, mari berterima kasih pada internet, yang menyediakan demikian banyak script gratis yang siap pakai. Anda tinggal menginstalnya di situs Anda dengan cara yang relatif mudah.

Self Hosting atau Remote Hosting?
Dari segi lokasi servernya, script gratis terbagi menjadi dua jenis, yakni self hosting dan remote hosting. Apa perbedaannya?

Self-hosting script adalah script yang diinstal di server situs Anda. Di sini, Anda cukup mendownload script gratis dari situs yang menyediakannya, lalu diinstal sendiri di situs Anda.

Sementara remote-hosting script adalah script yang instalasinya tetap berada di situs penyedia script. Anda hanya mencantumkan beberapa kode (seperti HTML atau JavaScript) dari mereka di di situs Anda. Nantinya, setiap kali situs Anda diakses, maka akan ada “interaksi” antara script yang berada di server asli dengan kode-kode yang dicantumkan di situs Anda.

Jika Anda memiliki server sendiri, tentu lebih afdol jika Anda menginstal script yang bersifat self-hosting script. Tapi jika Anda menumpang di situs gratisan, maka hampir tak ada pilihan selain remote-hosting script.

Ada banyak situs yang menyediakan script gratisan ini. Menurut pengamatan penulis, www.hotscripts.com adalah salah satu situs terlengkap yang menyediakan list script gratisan. Mulai dari PHP, ASP, JavaScript, CGI, dan sebagainya. Mulai dari yang self hosting hingga yang remote hosting (tapi sebagian besar adalah remote hosting). Situs lainnya yang tak kalah menarik adalah www.webmasterengine.com. Sementara untuk script yang remote hosting, situs penyedia yang paling popuper adalah www.bravenet.com.

Dan yang tak boleh dilupakan: Situs open source paling populer di internet: Sourceforge.net.

Berikut adalah beberapa situs penyedia script gratisan untuk aplikasi web yang dapat Anda coba.

JavaScript

– www.javascript.com
– http://javascript.internet.com
– www.javascriptkit.com

Tagboard atau shoutboard

– www.tag-world.com
– www.myshoutbox.com
– www.doneeh.com
– www.shoutmix.com

Polling

– www.blogpoll.com
– www.phpfreaks.com/scripts/Polls_and_Voting/19.php

Yang disebut di atas hanyalah beberapa contoh dari ratusan (atau mungkin ribuan) situs penyedia script gratisan di internet. Selebihnya, Anda dapat mencarinya sendiri melalui mesin mencari seperti Google dan sebagainya. Gunakan kata kunci yang sesuai dengan pencarian Anda, seperti “free PHP script”, “free guestbook script”, dan sebagainya. (jonru/berbagai sumber)
Sumber: CBN

Domain .id atau Domain .com, Apa Bedanya?

Munculnya masalah pengelolaan domain .id yang hingga kini belum tuntas, membuat banyak orang yang berpikir ulang untuk menggunakan domain “buatan Indonesia”. Bahkan Donny BU, Koordinator ITC Watch, dalam sebuah tulisannya menyarankan pembaca untuk beralih ke domain .com saja. Sebenarnya, apa saja perbedaan antara domain .id dengan domain .com?

Sebelumnya, bagi Anda yang belum paham mengenai seluk beluk domain, silahkan baca dulu artikel Dengan Apa Website Dibangun? *). Pada artikel tersebut, diketahui bahwa Generic Top-Level Domains (gTLDs) terbagi atas dua jenis, yakni:

1. Domain yang berlaku internasinal. Contohnya adalah .com (www.yahoo.com), .org (www.forumlingkarpena.org), .net (www.telkom.net), .tv (www.rcti.tv), dan masih banyak lagi. Yang ditulis di dalam kurung adalah contoh nama domainnya.
2. Domain yang berlaku hanya di wilayah teritorial atau negara tertentu, biasa juga disebut domain lokal.

Di Indonesia, domain lokal ini terkenal dengan istilah domain .id, karena semuanya berakhiran dengan karakter “.id”. Domain .id inilah yang sedang menjadi masalah (lihat artikel Domain .id Terkatung-katung dan Seleksi registrar domain Internet dimulai).

Apa Bedanya?
Ketika hendak membeli sebuah nama domain, Anda mungkin bingung. “Saya harus membeli domain yang mana? Domain internasional atau domain Indonesia?” Kebingungan ini tentu bisa berakhir jika Anda telah mengetahui apa saja perbedaan di antara keduanya.

1. Pengelolaan
Domain internasional (selanjutnya disebut domain .com saja) dikelola oleh sebuah lembaga internasional yang bernama Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN). Sedangkan domain .id saat ini berada di bawah pengelolaan Departemen Komunikasi dan Informasi. Dalam waktu dekat, diharapkan telah terbentuk sebuah lembaga independen yang bertugas untuk mengelola domain .id ini. Sebelumnya, domain .id dikelola oleh IDNIC (Indonesia Network Information Center).

2. Hak pemilikan
Karena bersifat internasional, seluruh warga dunia boleh memiliki domain .com. Sedangkan domain .id hanya boleh dimiliki oleh warga negara Indonesia. Selain itu, domain .id tertentu hanya boleh dimiliki oleh pihak tertentu pula. Misalnya, domain co.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan, domain net.id hanya boleh dimiliki oleh perusahaan ISP, domain go.id hanya boleh dimiliki oleh lembaga pemerintahan. Demikian seterusnya.

3. Cara pemilikan
Ada begitu banyak perusahaan/lembaga di seluruh dunia yang berfungsi sebagai perantara penjualan nama domain .com. Karena itu, Anda bisa membeli domain ini di negara mana saja. Jika misalnya Anda membelinya di Amerika Serikat, maka Anda bisa melakukan transaksi pembelian lewat internet, dan pembayarannya melalui kartu kredit. Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak perusahaan yang melayani penjualan domain .com tersebut. ISP Anda tercinta ini, CBN, juga termasuk di dalamnya. Anda bisa menghubungi email [email protected] untuk informasi selengkapnya.

4. Persyaratan pembelian
Untuk domain .com, tak ada syarat khusus untuk membelinya. Aturan yang berlaku di sini adalah “siapa cepat dia dapat”. Anda tinggal memesan nama domain yang dikehendaki, lalu membayar biayanya. Sangat mudah dan cepat. Sama seperti ketika Anda membeli kartu perdana untuk telepon selular. Sementara untuk domain .id, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi. Misalnya untuk domain co.id, si pembeli harus melampirkan nomor SIUP atau NPWP perusahaan (untuk membuktikan bahwa si pendaftar benar-benar wakil dari perusahaan yang membeli domain tersebut). Persyaratan paling minimal untuk membeli domain .id adalah fotokopi KTP.

Kelebihan dan Kekurangan

Masing-masing nama domain tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Domain internasional dengan akhiran .com misalnya , merupakan domain yang paling populer di dunia. Karena itu, peminatnya sangat banyak. Akibatnya, situs yang menggunakan domain .com punya potensi yang besar untuk memiliki jumlah pengunjung yang lebih banyak dibanding situs dengan domain lainnya (memang, faktor penyebab banyak tidaknya pengunjung situs bukan hanya nama domain, tapi faktor ini pun sebenarnya cukup berperan).

Para pemakai internet umumnya suka mengasosiasikan alamat situs dengan www……com. Dalam mengetik alamat situs tertentu, yang pertama kali mereka ingat adalah domain .com. Sebagai contoh, ketika mereka hendak mengakses situs Telkom, yang mereka ingat adalah www.telkom.com. Padahal, alamat situs telkom yang benar adalah www.telkom.net. Dengan demikian, pemakaian domain dengan akhiran .com akan mengurangi resiko salah ketik yang dilakukan oleh pengunjung.

Jika Anda mengelola situs seperti portal komunitas yang memerlukan trafik kunjungan yang tinggi, tentu situs dengan domain .com akan lebih efektif, karena ini akan mempermudah para netter dalam mengingat nama situs Anda.

Namun seperti halnya domain internasional lainnya, domain berakhiran .com bisa menjadi masalah tersendiri bagi Anda jika dibeli di luar negeri. Sebab, mau tidak mau Anda harus membayar dengan kartu kredit. Padahal, tidak semua orang berani bertransaksi online dengan kartu kredit. Karena itu, untuk domain .com, sebaiknya dibeli di Indonesia saja.

Kebebasan dalam kepemilikan nama domian internasional, menyebabkan setiap orang bisa “meniru” nama domain yang sudah ada, untuk tujuan-tujuan tertentu. Misalnya, karena domain detik.com sudah terkenal, bisa saja orang lain memesan domain detik.net, detik.org, de-tik.com, dan seterusnya. Biasanya, orang yang berbuat seperti ini punya harapan, semoga banyak orang yang nyasar; Ingin mengakses detik.com, tapi salah ketik sehingga masuk ke de-tik.com, dan seterusnya. Anda masih ingat kasus situs plesetan klikbca.com, bukan? Nah, ini adalah salah satu contoh yang nyata. Banyak pelanggan BCA yang akhirnya salah masuk, bukan ke situs klikbca.com, melainkan ke kilkbca.com, dan beberapa nama situs plesetan lainnya.

* * *

Domain .id, di sisi lain, punya kekurangan berupa proses kepemilikan yang cenderung birokratis. Selain itu, alamat situsnya tidak terlalu populer, jadi kemungkinan akan menyulitkan orang dalam menghafalnya.

Namun keunggulannya, domain .id tidak mudah ditiru, karena syarat kepemilikannya yang tidak mudah tersebut. Domain ini pun terasa lebih “bergengsi” dan unik, karena ada nuansa “cinta tanah air”. Dan karena dikelola di Indonesia, maka kita akan lebih mudah menyelesaikannya karena dapat menghubungi langsung pihak pengelola domain tersebut.

Nah, sekarang tinggal keputusan Anda, akan memilih domain yang mana. (jonru)

Keterangan:
(*)Sebenarnya artikel ini sudah daluwarsa, karena aturan mengenai domain lokal Indonesia yang tertulis di sana sudah berubah. Tapi secara umum, artikel ini masih bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai jenis-jenis domain, perbedaan domain internasional dengan domain lokal, dan seterusnya.

Sumber: CBN