Mulai 3 Desember 2008 ini akan hadir domain Internet baru dengan ekstensi baru .tel (dot tel). Namun domain ini tidak dimaksudkan untuk memasang halaman website melainkan didesain sebagai pusat identitas untuk komunikasi melalui Internet.
“Semua top level domain seperti .com menggunakan sistem penamaan domain jaringan yang sama. Mereka semua menyimpan alamat IP dan semuanya tentang website,” ujar Kash Mahdevi, kepala Telnic yang mengoperasikan registri .tel seperti dilansir BBC. Namun, .tel berbeda karena akan diposisikan sebagai repository (wadah) untuk menyimpan semua alamat kontak pemiliknya. Misalnya alamat email, data GPS, dan tombol langsung untuk mengakses layanan instant messenger atau telepon Internet.
Mahdavi mengatakan konsepnya mirip dengan proyek Enum yang bertujuan menyembunyikan nomor telepon dan email menjadi satu sistem kontak saja yang mudah diingat. Jika Enum mengharuskan seseorang tetap terhubung dengan jaringan Internet, dengan .tel tidak perlu. Sebab, domain ini telah disiapkan sebagai jembatan antara Internet dengan perangkat genggam seperti iPhone atau Blackberry. Pemilik domain .tel dapat mengelola identitasnya dengan mudah melalui interface di ponsel dan sejenisnya.
Pemilik domain .tel akan diarahkan untuk menyimpan sebanyak mungkin jenis kontak komunikasi yang dapat dihubungi. Selain memberikan informasi detil kontak apa saja yang bisa dihubungi, tersedia pula fitur pribadi sehingga kontak tertentu hanya dapat diakses dari relasi pilihan saja.
Penawaran domain ini akan dilakukan dalam tiga tahap. Periode pertama ditujukan kepada para pemilik merek global. Pada tahap kedua yang akan dimulai 3 Februari 2009 domain .tel akan dijual dengan harga premium. Sementara penawaran umum untuk semua orang baru akan dimulai 24 Maret 2009. Berapa harga domain ini tidak diungkapkan namun Mahdavi menjanjikan akan bersaing dengan domain lainnya.
KOMPAS
Semoga Unified Messaging ini bisa mempermudah alur komunikasi dan ongkos berkomunikasi kita kedepan… dan mudah2an aja regulasi IT & Telefoni di tanah air bisa luwes mengadopsi perkembangan TI untuk kemakmuran bangsa.